Jokowi Tepat Pilih Menteri, Ekonomi RI Bisa Tumbuh 7%

Liputan6.com, Jakarta - Meski banyak kalangan pesimis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal tumbuh sebesar 7 persen seperti yang dikampanyekan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), namun ada ekonom yang melihat bahwa Jokowi bisa mewujudkan hal tersebut jika memiliki kabinet ekonomi Jokowi yang tepat.

Ekonom Sri Adiningsih mengatakan, meski banyak faktor eksternal yang tidak menguntungkan bagi Indonesia, namun jika Jokowi memiliki tim ekonomi dalam kabinet yang sejalan dengan visi misi paradigma Trisakti, dia percaya bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh ke arah yang semakin baik.

"Meskipun tantangannya tidak mudah. Kita lihat tapering off Bank Sentral Amerika. Tapi ada beberapa negara yang bisa tumbuh 6 persen hingga 7 persen dan Indonesia punya semua untuk masuk ke sana. Ini hanya tergantung pada tim ekonominya. Momentum positif ada, tinggal dimanfaatkan oleh otoritas ekonomi yang saat ini tengah dipilih," ujarnya dalam acara Rotary Club Jakarta Menteng Bussines Dinner Meeting di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2014).

Dia mencontohkan, meski pertumbuhan global, khususnya China tengah mengalami penurunan, namun eknomi beberapa negara di ASEAN seperti Kamboja, Laos, Malaysia dan Myanmar bisa tumbuh sekitar 7 persen.

"Indonesia di tengah-tengah negara tersebut. China pun masih tumbuh 7 persen dan kawasan ASEAN banyak yang tumbuh 7 persen," lanjutnya.

Selain itu, optimisme Sri soal pertumbuhan ekonomi ini juga dapat dilihat dari kondisi masyarakat saat ini karena telah mempunyai harapan yang tinggi pada Jokowi. Hal tersebut akan membawa semangat positif yang diharapkan akan didorong oleh gaya kepemimpinan yang baik sehingga visi misi ekonomi bisa berjalan dengan baik.

"Ini karena Indonesia dengan kondisi tadi mampu menciptakan momentum positif yang baru dalam kondisi ekonomi ASEAN yang masih tumbuh berkembang. Jadi saya yakin Indonesia tahun depan bisa capai 6 persen," kata dia.

Untuk itu, Sri berharap Jokowi bisa tetap memegang teguh visi misi yang tertuang dalam paradigma Trisakti dan ekonomi berdikari yang berfokus pada pembangunan manusia, peningkatan produktivitas dan daya saing internasional serta menggerakan ekonomi domestik untuk bisa mencapai kemandirian dalam sektor pangan dan energi.

"Memang ini sangat banyak tapi tergantung dari tim ekonominya. Mudah-mudahan bisa dipilih yang terbaik," tandasnya. (Dny/Gdn)