Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menghadapi banyak tantangan dalam merealisasikan pembangunan infastruktur di Indonesia.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Koordinator Wilayah Tengah, Iwan Dermawan Hanafi mengatakan, ada beberapa kendala yang harus dihadapi Jokowi salah satunya kendala struktural seperti pengadaan lahan, masalah perijinan oleh pemerintah daerah, masalah birokrasi, masalah kesadaran warga terhadap urgensi pembangunan, masalah koordinasi antar sektor serta masalah korupsi.
"Ada juga kendala yang tersembunyi yaitu kenyataan bahwa pembangunan infrastruktur sangat tergantung pada investasi swasta. Sedangkan infrastruktur dari pendanaan pemerintah sangat kecil," ujarnya di Hotel JW Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (23/10/2014).
Dia menjelaskan, dari perkiraan Bank Dunia seharusnya sebesar investasi infrastruktur sebesar 1 persen dari PDB. Dengan demikian Indonesia seharusnya menyediakan sekitar Rp 908 triliun, yaitu 1 persen dari PDB yang tercatat Rp 9.080 triliun.
"Tapi kenyataannya hanya ada alokasi anggaran untuk infrastruktur sebesar Rp 169 triliun dalam APBN 2015 dan Rp 206 triliun dalam APBN 2014. Akibatnya investasi infrastruktur dalam 2013 dan 2014 lebih banyak dilaksanakan oleh BUMN," lanjutnya.
Maka dapat dikatakan pemerintahan Jokowi ditantang untuk mengatasi kendala struktural agar dapat bersaing dalam menarik investasi.
"Saya yakin kalau para investor melihat bahwa kendala-kendala tersebut diatasi, maka mereka akan masuk karena saat ini mereka sedang menunggu di depan pintu," tandasnya. (Dny/Gdn)
Ini Tantangan Jokowi di Bidang Infrastruktur Versi Kadin
Kendala yang dihadapi Jokowi adalah kendala struktural seperti pengadaan lahan dan masalah perijinan oleh pemerintah daerah.
Advertisement