Liputan6.com, New York - Pertumbuhan ekonomi di zona Eropa saat ini kembali melemah. akibatnya, beberapa bank besar pun diindikasikan kesehatannya terancam.
Jika diilustrasikan, beberapa bank di zona Eropa saat ini kembali masuk ke instalasi gawat darurat. Tetapi apakah bank-bank tersebut akan divonis sakit jantung?
Nah, saat ini Beberapa bank tersebut sedang menunggu vonis dari para dokter yang diperankan oleh Bank Sentral Eropa. Terdapat lebih dari 130 bank yang saat ini sedang diperiksa oleh Bank Sentral Eropa.
Mengutip CNN Money, Minggu (26/10/2014), rencananya, Bank Sentral Eropa bakal mengumumkan nama-nama bank yang terindikasi bakal mengalami serangan jantung jika zona Eropa benar-benar masuk ke situasi resesi.
Regulator sedang memeriksa kondisi kesehatan bank-bank tersebut, apakah bank-bank tersebut masih memiliki kekuatan jika kondisi terparah bakal terjadi seperti lonjakan kredit macet dan peningkatan angka pengangguran.
Saat ini memang sebagian besar perusahaan di Eropa tergantung kepada pembiayaan dari bank. Hal tersebut berbeda dengan kondisi di Amerika Serikat yang sebagian besar korporasinya mengandalkan pendanaan dari penerbitan obligasi.
Berdasarkan analisis dari JP Morgan, terdapat dua bank dari Yunani yaitu Eurobank dan Piraeus yang kemungkinan besar tidak akan lolos dari tes kesehatan. Portugal's Banco Comercial Portugues juga diperkirakan menjadi bank yang gagal menjalani tes.
Namun memang, sebagian besar berharap tidak ada bank yang gagal dalam tes tersebut. Pasalnya, jika ada bank yang gagal tes akan membuat kepercayaan kepada bank menurun yang kemudian justru akan berdampak lebih buruk.(Gdn)
Bagaimana Tingkat Kesehatan Bank di Eropa?
Berdasarkan analisis dari JP Morgan, terdapat dua bank dari Yunani yaitu Eurobank dan Piraeus yang kemungkinan besar tidak akan lolos.
Advertisement