Liputan6.com, Los Angeles - Setelah melemah pekan lalu, para partisipan kembali memprediksi harga emas turun pekan ini. Kekuatan dolar AS diprediksi masih akan terus menekan harga emas pekan ini.
Mengutip laman Kitco.com, Senin (27/10/2014), sembilan dari 21 partisipan yakin harga emas akan melemah sementara enam lainnya memprediksi nilai logam mulia tersebut akan menguat.
Sementara enam partisipan lain melihat tak banyak pergerakan harga emas pekan ini. Para partisipan terdiri dari para pedagang, pialang emas, bankir investasi dan sejumlah analis pergerakan harga emas.
Advertisement
Pekan lalu, para partisipan memprediksi harga emas melemah. Benar saja, sepanjang pekan lalu harga emas menurun US$ 9 per ounce.
Para partisipan yang melihat adanya kemungkinan pelemahan mengatakan penguatan dolar akan menekan harga emas.
"Harga emas sempat menguat lantaran pelemahan dolar dan suku bunga AS yang sangat rendah. Tapi sekarang ekonomi Eropa mulai membaik dan kemungkinan suku bunga AS naik akan menekan emas kembeli ke bawah level US$ 1.200 per ounce lagi," terang ahli strategi pasar senior di RJO Futures Philip Streible.
Sementara para partisipan yang melihat harga emas berpotensi menguat mengatakan, pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) pekan ini akan membuat para pelaku pasar melakukan aksi wait and see. Pada saat itulah, harga emas dapat mencoba menguat kembali. (Sis/Ndw)