Liputan6.com, Jakarta - Rasa penasaran para pelaku pasar akhirnya terobati setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla mengumumkan susunan kabinet menteri yang akan mengembang tugas selama lima tahun ke depan. Pengumuman Kabinet Kerja tersebut juga membawa angin segar bagi pergerakan rupiah awal pekan ini.
Data valuta asing (valas) Bloomberg, Senin (27/10/2014), menunjukkan nilai tukar rupiah menguat tipis 0,22 persen ke level 12.042 pada perdagangan pukul 10:02 waktu Jakarta. Sebelumnya rupiah juga dibuka menguat di level 12.048 per dolar AS.
Baca Juga
Tak menunjukkan pergerakan signifikan, rupiah masih berfluktuatif menguat di kisaran 12.033 - 12.048 per dolar AS.
Advertisement
Sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah menguat 23 poin saja ke level 12.042 per dolar AS.
Analis Bank Mandiri Renny Eka Putri menjelaskan, penguatan rupiah memang didorong kepastian politik yang berasal dari pengumuman kabinet Jokowi pada Minggu (26/10/2014) kemarin. Meski demikian, dia tidak melihat adanya penguatan signifikan lantaran pasar tidak sepenuhnya puas dengan para menteri di Kabinet Kerja tersebut.
"Memang ada kepastikan politik yang mendorong rupiah. Tapi susunan kabinet tidak sepenuhnya memenuhi ekspektasi pasar karena masih ada orang lama dan sekitar 40 persen didominasi politisi," terangnya saat dihubungi Liputan6.com.
Dia menerangkan, para pelaku pasar juga menemukan jumlah kementerian di kabinet Jokowi masih sama dengan pemerintahan sebelumnya yaitu 34 kementerian. Padahal awalnya sempat santer dikabarkan, Jokowi akan melakukan perampingan kementerian di kabinetnya.
"Ya jumlahnya ternyata tidak dirampingkan. Ada juga beberapa menteri yang dirasa pasar sebagai titipan partai," kata dia.
Dengan kondisi saat inim Renny melihat rupiah tak akan melompat atau merosot terlalu jauh. Dalam sepekan dia memprediksi rupiah akan bergerak di level 11.980 - 12.097 per dolar AS. (Sis/Ndw)