Sukses

AirAsia Tergiur Banyaknya Turis Australia ke Bali

AirAsia memilih untuk membuka penerbangan rute Bali-Melbourne karena ingin mengakomodir besarnya pasar perjalanan wisata.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia AirAsia Extra membuka rute perdana Bali-Melbourne berkonsep penerbangan berbiaya murah atau low cost carrier (LCC) mulai 26 Desember 2014.

CEO Indonesia AirAsia Extra Soeratman Doerachman mengatakan pihaknya memilih untuk membuka penerbangan rute Bali-Melbourne karena ingin mengakomodir besarnya pasar perjalanan wisata antara Indonesia dan Australia.

Kunjungan turis asal Australia saat ini telah mencapai lebih dari 25 persen dari total wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali. Sedangkan kedatangan turis ke Bali terus mengalami peningkatan setiap tahun.

"Contohnya pada 2013, jumlah kunjungan ke Bali mengalami peningkatan sebesar 13 persen dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan turis asal Australia memberikan kontribusi terbesar ke Bali," ujarnya di Jakarta, Senin (27/10/2014).

Menurut Soeratman, dengan penerbangan murah ini, maka diharapkan akan berdampak positif bagi perkembangan parisiwata bukan hanya di Bali saja, tetapi juga di seluruh Indonesia.

"Dengan dibukanya LCC ini akan mendorong pengguna angkutan jasa penerbangan dan pada akhirnya memberi dampak positif pada kegiatan ekonomi lainnya. Wisatawan juga tidak hanya bisa ke Bali saja, tetapi juga ke wilayah lain dengan jaringan rute kami," tambah dia.

Indonesia AirAsia Extra membanderol harga tiket Bali-Melbourne mulai dari Rp 999.000 untuk kelas ekonomi dan juga promo untuk kelas bisnis mulai Rp 3.999.000 untuk kelas bisnis.

Seperti halnya kelas ekonomi, AirAsia memastikan tidak menyedia makanan secara gratis. Namun penumpang kelas ini dapat membeli makanan secara terpisah saat berada di dalam pesawat.

Namun Soeratman memastikan bahwa total biaya tiket dan biaya pembelian makanan akan jauh lebih murah dibandingkan dengan harga tiket maskapai lain yang sudah termasuk makanan.

"Makanan kita siapkan sesuai dengan layana jarak jauh, penumpang diberikan keleluasan untuk membeli dan memilih makanannya. Penumpang akan membayar tiket pesawat dan makanan, tetapi akan tetap dibawah harga tiket maskapai lain. Penumpang boleh tidak membeli makanan agar hemat," tandasnya. (Dny/Nrm)