Sukses

Gubernur BI Senang Jika RI Terapkan Subsidi Tetap

Gubernur BI, Agus Martowardojo menyambut baik bila ada diskusi perubahan subsidi dari terbuka jadi subsidi tetap.

Liputan6.com, Jakarta - Paska pelantikan menteri Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi kembali mencuat. Pasalnya seluruh pihak menunggu realisasi kebijakan tersebut di tahun ini untuk menyehatkan fiskal Indonesia.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo menyerahkan sepenuhnya penyesuaian harga BBM bersubsidi kepada pemerintah. Namun reformasi fiskal harus menjadi agenda pertama pemerintah baru demi mempersempit defisit transaksi berjalan, terutama dari impor minyak dan BBM.

"Total anggaran subsidi listrik dan BBM di APBN 2015 mencapai Rp 340 triliun dan itu akan sangat baik kalau seandainya subsidi dalam bentuk produk diubah menjadi subsidi kepada pihak-pihak atau individu yang membutuhkan," tegas dia di Jakarta, Senin (27/10/2014) malam.

Pengalihan subsidi tersebut, sambung Agus telah dikoordinasikan antara pemerintah dan parlemen pada pertemuan atau rapat sebelum Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II berakhir.

Namun Agus mengusulkan pemerintah untuk mempertimbangkan kebijakan penerapan subsidi tetap.

"Tapi kami lebih menyambut baik bila ada diskusi mengenai pengubahan subsidi dari yang sekarang ini terbuka menjadi subsidi tetap. Hal ini bisa membuat Indonesia dapat mengelola fiskal dan utamanya lagi mengelola inflasi dengan lebih baik," tukas dia. (Fik/Ahm)