Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku memiliki sejumlah rencana untuk membenahi sektor kelautan dan perikanan di Tanah Air. Salah satunya adalah memperbaiki kondisi laut yang ada di tanah air.
Sebagai negara maritim atau negara dengan teritorial yang luas lautnya melebihi daratan, kata Susi, seharusnya Indonesia dapat memaksimalkan potensi tersebut.
"Intinya kita mau perbaiki 70 persen laut yang ada di Indonesia, ini mestinya bisa menjadi andalan yang luar biasa. Jadi banyak kerja di depan," ujar Susi Pudjiastuti saat menghadiri pelantikan Ketua BPK di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Selasa (28/10/2014).
Selain itu lanjut Susi, permasalahan yang menjadi prioritas lembaganya dan harus segera dibenahi adalah soal keberadaan kapal-kapal di perairan Indonesia.
"Saya hari Jumat dapat data total kapal-kapal yang ada di Indonesia, baik yang dikeluarkan DKP, yang asing, atau yang punya orang lokal tapi asing, semua kapal," katanya.
Ditambah dengan adanya instruksi Presiden Jokowi yang meminta para pembantunya bekerja cepat, Susi juga meminta kepada para awak media agar tidak 'mengganggunya' saat sedang bekerja. Sambil bergurau, pemilik maskapai penerbangan Susi Air ini pun kepada awak media berkata.
"Saya mohon wartawan tidak banyak kerja, nanti saya tidak bisa kerja, he...he..he..," candanya.
Profil Susi
Susi memang berbeda dengan menteri kebanyakan. Jika menteri-menteri yang lain adalah lulusan sarjana, bahkan hingga perguruan tinggi luar negeri, Susi hanya memiliki ijazah SMP.Â
Namun jangan salah, wanita kelahiran 15 Januari 1965 Pangandaran, Jawa Barat, ini merupakan salah satu pengusaha yang sukses. Kesusksesan Susi terlihat dari puluhan pesawat yang dia miliki dari berbagai jenis seperti Cessna Grand Caravan, Pilatus PC-06 Porter, dan Piaggio P180 Avanti.
Susi mengawali karir sebagai pengepul ikan di Pangandaran. Bisnisnya berkembang kemudian mendirikan pabrik pengolahan ikan pada PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan produk unggulan lobster bermerk Susi Brand. Pasarnya, pun berkembang hingga luar negeri seperti Asia dan Amerika.Â
Berkembangnya pasar produk ini pun membuatnya mau tak mau membutuhkan sarana transportasi sehingga produk yang dibawa dalam keadaan segar. Akhirnya muncullah pemikiran untuk membeli sebuah pesawat pengangkut yang kemudian melatarbelakangi berdiri PT ASI Pudjiastuti Aviation dan berkembang hingga saat ini.
Gebrakan yang dilakukan Susi menuai perhatian dari banyak kalangan. Hingga kemudian dia pun dianugerahi pengharagaan antara lain Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2004, Young Entepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005, serta Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprose Exporter tahun 2005.
(Ndw)
Advertisement