Sukses

Perusahaan Tiongkok Bangun Kawasan Industri Baja di Jambi

Perusahaan asal Tiongkok Fuhai Group Limited dan Ansteel Group sedang membangun kawasan industri di Jambi.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan asal Tiongkok Fuhai Group  Limited dan Ansteel Group sedang membangun kawasan industri di Jambi yang fokus pada pabrik baja dengan memanfaatkan bahan baku dari dalam negeri.

Chairman Fuhai Group, Lizhi Zhao mengatakan, untuk membangunan kawasan industri yang terletak di Ujung Jabung, Jambi tersebut pihaknya merogoh kocek US$ 1,2 miliar untuk tahap pertama.

"Jadi mungkin tahap pertama US$ 1,2 miliar. Total kita masih melakukan study kelayakan," kata Zhao di Kantor Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Selasa (28/10/2014).

Zhao menambahkan, pembangunan kawasan industri tersebut dimulai sejak minggu lalu, bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Untuk menyelesaikan tahap pertama diperkirakan memakan waktu 1,5 sampai 2 tahun.

Pabrik tersebut diperkirakan memproduksi 1,75 juta ton baja dalam satu tahun. Produksi tersebut rencananya untuk memenuhi kebutuhan baja dalam negeri yang terus meningkat.

"Yang pasti industri baja, power plant pelabuhan itu yang utama dan beberapa fasilitas dan beberapa kantor," tuturnya.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM R Sukhyar mengatakan, sumber bahan baku industri baja ini berasal dari pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) pig iron milik perusahaan di Cianjur, Jawa Barat. Sedangkan pasokan nikel diperoleh dari sejumlah perusahaan di kawasan Sulawesi.

Untuk memproduksi 1,75 juta ton baja per tahun, Fuhai group membutuhkan pasokan 3,5 juta ton ore pasir besi. "Mereka punya kegiatan di Cianjur untuk mengembangkan pasir besi jadi baja," pungkasnya. (Pew/Ndw)