Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (BNI) catatkan peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 11,9 persen dari Rp 275,63 triliun pada kuartal III 2013 menjadi Rp 308,33 triliun pada kuartal III 2014.
Direktur Utama BNI, Gatot M Suwondo mengatakan, kualitas DPK pun semakin dijaga dengan fokus utama pada penghimpunan dana murah berupa current account saving account (CASA) alias tabungan dan giro. Pada kuartal III 2014, porsi CASA BNI mencapai 62 persen dari total DPK.
"Kombinasi kucuran kredit yang tumbuh 14,1 persen dengan CASA yang tetap dominan telah mendorong pertumbuhan pendapatan bunga bersih (NII) BNI pada kuartal III 2014 ini," ujarnya di Kantor Pusat BNI, Jakarta Pusat, Kamis (30/10/2014).
Pada September 2014, BNI juga mampu mempertahankan rasio return on asset (ROA) pada posisi 3,3 persen. Selain itu, BNI juga berhasil mencatat return on equity (ROE) sebesar 22,7 persen.
Kinerja BNI pun semakin efisien dengan ditandai oleh menurunkan cost to income ratio (CIR) dari 44 persen pada kuatral III 2013 menjadi 42,4 persen pada kuatral III tahun ini.
"Prestasi BNI dalam mempertahankan kinerjanya telah mendorong investor untuk tetap berinvestasi di BNI dan mencatatkan peningkatan nilai kapitalisasi pasar yanh signifikan sejak 2008 hingga saat ini mendekati 10 kali lipat," tandas Gatot. (Dny/Gdn)
BNI Himpun Dana Masyarakat Rp 308,33 Triliun
Rasio dana murah alias tabungan dan giro yang mampu dikumpulkan oleh BNI mencapai 62 persen dari total dana pihak ketiga.
Advertisement