Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) menilai pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK)Â harus memberi perhatian terhadap masalah kecemburuan sosial di bidang agraria. Pasalnya jutaan hektare (ha) lahan dikuasai oleh 10 grup perusahaan besar.
Wakil Direktur ELSAM, Wahyu Wagiman menyebut dari hasil penelitian 2.000 perusahaan besar kelapa sawit di Tanah Air hanya dikuasai 10 grup dari Indonesia, Singapura dan Malaysia.
"Sebanyak 9 juta ha lahan perkebunan kelapa sawit digarap 10 grup perusahaan besar tersebut," ungkap dia saat Diskusi Pekerjaan Rumah Mentan era Jokowi-JK di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Minggu (2/11/2014).
Penguasaan lahan oleh segelintir perusahaan perkebunan kelapa sawit raksasa, lanjut Wahyu, mengakibatkan terjadinya kecemburuan sosial antara masyarakat dan perusahaan besar. Tak heran, sambungnya, jika negara ini kerap dilanda konflik agraria.
Dalam rentang 2012-2013, kata dia, meningkat hampir 100 persen. Tercatat 190 konflik agraria yang melibatkan perusahaan besar seperti grup Sinarmas, Ogan Hilir dan sebagainya. "Konflik ini berkaitan dengan perusahaan besar yang menguasai lahan perkebunan sangat luas," paparnya.
Mentan baru, kata Wahyu, harus fokus pada pemecahan masalah kecemburuan sosial. Persoalan tersebut, dia bilang, dapat menjadi boomerang bagi Presiden Jokowi.
"Beliau kan menjanjikan reformasi agraria yang sesungguhnya. Jadi harus mengembalikan pokok-pokok agraria yang dikomandani Mentan baru. Mentan harus berkontribusi ke nawacita Jokowi dan memperhatikan struktur penguasaan lahan," tukas dia. (Fik/Ahm)
Lahan Kebun RI Dikuasai 10 Perusahaan Besar Picu Konflik Agraria
Pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla diharapkan memberikan perhatian terhadap kecemburuan sosial di bidang agraria.
Advertisement