Sukses

Harga Mau Naik, Pengecer Susah Cari BBM Subsidi

Penjual BBM subsidi eceran di kawasan Cipayung, Sukardi (53), mengaku kekurangan pasokan BBM untuk dijual lagi.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang penjual bahan bakar minyak (BBM) subsidi eceran di kawasan Cipayung, Jakarta, Sukardi (53), mengaku kekurangan pasokan BBM untuk dijual lagi. Pasalnya, terjadi pengetatan penjualan BBM subsidi.

"Lagi susah, barangnya terbatas," kata Sukardi, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Senin (3/11/2014).

Terkait dengan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini, Sukardi juga akan melakukan penyesuaian harga jika hal tersebut benar dilakukan.

"Sekarang jual Rp 7.500 per liter, untungnya Rp 1.000. Kalau pemerintah naikkan harga, kami susah juga kalau nggak naik, paparnya.

Meski kenaikan harga BBM bersubsidi mendekati harga BBM non subsidi, Sukardi optimis masih ada pembeli produk yang dijualnya. Pasalnya, kebanyakan orang membeli BBM dijualnya dalam keadaan kepepet.

"Biasanya kan yang kepepet, bensinnya habis masih jauh dari Pom dia pasti cari eceran," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memastikan kenaikan harga BBM bersubsidi bakal dilakukan sebelum 1 Januari  2015. Bambang juga menambahkan, pemerintah baru akan menaikkan harga BBM ketika masyarakat sudah terlindungi.

Oleh karena itu, pemerintah akan meluncurkan Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera. Sementara ketiga kartu sakti Jokowi tersebut diluncurkan pada hari ini, 3 November 2014.

(Pew/Ndw)

 

Video Terkini