Liputan6.com, Jakarta Mulai hari ini, 'Kartu Sakti' Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi telah dibagikan ke warga yang kurang mampu yang sudah di data oleh Kementerian Sosial.
Program jaminan sosial tersebut diluncurkan dengan mengusung konsep uang elektronik alias elektronic money (e-money) bekerja sama dengan pihak perbankan dalam hal penyaluran bantuannya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno mengungkapkan, berkaca dari program yang telah diluncurkan tersebut, pemerintah juga akan memakai konsep yang sama dalam pembagian bantuan beras miskin (raskin) yang selama ini melalui Perum Bulog.
"‎Tahun ini sudah mendistribuskan beras uuntuk raskin, ke depan, masyarakat tidak diberi beras, melainkan e-money di rekening mereka," kata Rini di Jakarta, Senin (3/11/2014).
Nantinya uang elektronik tersebut hanya dapat digunakan untuk membeli beras, sehingga tidak dapat digunakan untuk pembelian kebutuhan rumah tangga lainnya.
Saat ini program tersebut masih disempurnakan oleh Kementerian Sosial mengingat hal itu masuk dalam program sosial pemerintahan Jokowi.
‎"Mereka bisa menentukan kualitas beras apa yang mau dikonsumsi, kualitas beras kan beraneka ragam, ada yang lebih mahal ada yang murah," tegasnya.
Selain itu penyaluran bantuan sosial melalui uang elektronik ini juga meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia yang saat ini masih sangat rendah.
‎"Insya Allah untuk 2015, ini memang program Bapak Presiden, beliau menekankan bansos harus tepat sasaran, pemanfaatannya tepat, bukan untuk konsumtif tetapi bagaimana optimal dan produktif," pungkasnya. (Yas/Gdn)
Pembagian Raskin Bakal Gunakan e-Money
Selain untuk penyaluran bantuan sosial, uang elektronik juga meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia.
Advertisement