Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada seluruh Gunernur di Indonesia untuk lebih mengelola dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Sebagai mantan Gubernur dan Walikota, Jokowi mengaku mengetahui seluk beluk anggaran daerah yang dalam setiap alokasinya selalu lebih besar anggaran belanja untuk aparatur dibandingkan dengan anggaran belanja pembangunan.
"‎Tolong dilihat pada seluruh jajaran gubernur, yang saya tahu kota kabupaten angkanya rata-rata 80-20, ada yang 85-15. Jadi belanja aparatur 80, anggaran pembangunan 20, ini berbahaya, ini harus diubah‎," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (4/11/2014).
Dirinya menceritakan, selama menjabat sebagai Gunbernur DKI Jakarta dirinya telah berhasil melakukan perubahan porsi anggaran tersebut dengan justru lebih banyak anggaran untuk pembangunan daerah.
Awalnya, postur anggaran DKI Jakarta diplot pembagiannya sebesar 74-26, dengan komposisi 74 persen anggaran untuk belanja aparatur dan 26 persen untuk belanja pembangunan.
Namun hal itu diubah dan dibalik dengan menempatkan 49 persen untuk belanja aparatur dan 51 persen untuk belanja pembangunan daerah.
"‎Tapi memang kerja harus detail, satu-satu dilihat, sehingga yang bisa kita kirim ke masyarakat lebih banyak, jadi memang benar-benar bekerja ala akuntan," tegasnya.
Tidak hanya itu, demi mendukung penyerapan anggaran pembangunan, Jokowi juga meminta kepada seluruh gubernur untuk melakukan reformasi birokrasi. (Yas/Ahm)
Jokowi Minta Gubernur Perbesar Belanja Pembangunan
"Belanja aparatur 80 persen, anggaran pembangunan 20 persen. Ini berbahaya. Ini harus diubah," ujar Presiden Joko Widodo.
Advertisement