Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla hari ini membuka Indonesia Infrastrukture Week 2014 di  Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat. Dalam acara yang juga dihadiri ratusan pengusaha tersebut, Jusuf Kalla mempromosikan potensi bisnis di Indonesia.
Satu sektor yang dipromosikan oleh Jusuf Kalla dalam sambutannya adalah pontensi investasi di bidang pembangunan pembangkit listrik.
"Sekarang kebutuhan listrik di Indonesia sekitar 5000 Mega Watt (MW), dan karena menjadi kebutuhan primer, ini dalam lima tahun lagi butuh listrik 35 ribu MW," katanya di JCC, Jakarta, Rabu (5/11/2014).
Jusuf Kalla menjelaskan jika Indonesia tidak membangun pembangkit listrik dengan jumlah apa yang sudah dikatakan, diperkirakan akan terjadi krisis listrik di Indonesia dalam lima tahun mendatang.
Tidak hanya sekedar promosi, Jusuf Kalla juga menyadari beberapa hal yang masih dikeluhkan oleh para pengusahan adalah dalam hal perizinan. Namun begitu, di masa kepemimpinannya besama Presiden Joko Widodo‎, ia memastikan hal itu akan lancar.
"Mulai 1 Januari 2015 itu akan kami berlakukan Undang-Undang baru mengenai pembebasan lahan, ini insya Allah nanti soal pembebasan lahan saya pastikan tidak akan ada masalah lagi," katanya.
Lebih lanjut dia menjelaskan , investasi saat ini dinilai tepat mengingat kondisi operasional yang menurutnya belum naik tinggi. Sedangkan proyek pembangunan infrastruktur harus segera dilakukan sebelum semua harga mengalami lonjakan setiap tahunnya.
"Investasi yang paling tepat itu adalah saat pertumnbuhan ekonomi sedang turun, ini harga belum naik tinggi, ‎oleh karena itu investasi ini adalah investais paling menarik, " kata Jusuf Kalla. (Yas/Gdn)
Di Hadapan Pengusaha, Jusuf Kalla Promosikan Bisnis Listrik
Wakil Presiden Jusuf Kalla hari ini membuka Indonesia Infrastrukture Week 2014 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat.
Advertisement