Sukses

Pedagang Beras Siapkan Stok Antisipasi Harga BBM Naik

Sejumlah pedagang melakukan antisipasi harga BBM bersubsidi naik dengan menyediakan stok beras yang cukup banyak.

Liputan6.com, Jakarta - Meski pemerintah telah mewacanakan akan menaikkan harga BBM bersubsidi sebelum pergantian tahun, namun hal tersebut belum memberikan pengaruh terhadap harga kebutuhan pokok, khususnya beras.

"Kebutuhan untuk 10 hari ke depan cukup. Sampai saat ini belum ada kenaikan signifikan, masih di bawah 0,5 persen," ujar Senior Manajer Perdagangan Pasar Induk Beras Cipinang Suminta, di Jakarta, Kamis (6/11/2014).

Namun menurut Suminta, para pedagang telah melakukan antisipasi kenaikan harga BBM, dengan menyediakan stok beras yang cukup banyak sehingga masyarakat diharapkan tidak perlu khawatir.

"Terlebih lagi, jika terjadi gejolak harga pun, pemerintah melalui Perum Bulog telah siap untuk melakukan operasi pasar," lanjutnya.

Dia menjelaskan, pasokan beras yang masuk ke Pasar Induk Beras Cipinang per hari sebesar 2.500 ton-3.000 ton. Sedangkan untuk kebutuhan beras di Jakarta dalam sehari sebesar 3 ribu ton untuk 10 juta jiwa.

"Itu bisa disuplai dari Cipinang sendiri kurang lebih 60 persennya, sisanya ada beras dari daerah yang langsung masuk ke pasar tradisional," katanya.

Beras yang masuk ke pasar induk ini mayoritas berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan juga dari Sulawesi Selatan untuk waktu-waktu tertentu.

"Pokoknya pasokan masih terjaga, karena di daerah sendiri masih ada stok-stok dalam bentuk gabah," tandas dia. (Dny/Ahm)