Sukses

Andalkan Produk Laut, Mendag Bidik Ekspor Naik 3 Kali Lipat

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada September 2014 defisit US$ 270,3 juta.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan RI, Rahmat Gobel mengaku menaruh target besar untuk ekspor Indonesia dalam lima tahun masa kepemimpinannya. Tak tanggung-tanggung, di masa jabatannya, Rachmat menaikkan target ekspor menjadi tiga kali lipat‎ dari realisasi 2013 yang tercatat US$182,57 miliar.

"Saya pasang target ekspor naik 300 persen itu karena dari 10 tahun lalu kita tidak bisa maksimal‎kan ini, jadi ini angka untuk mengejar ketertinggalan saja," kata Rachmat di Hotel JS Luwansa, Kamis (6/11/2014).

‎Satu hal yang bisa menjadi mendorong target tersebut tercapai adalah sektor kelautan. Menurutnya, selama ini produk kelautan tidak bisa maksimal di pemerintahan sebelumnya.

Tidak hanya itu, selama ini banyaknya ilegal fishing di Indonesia juga menjadi tantangan bagi pemerintah saat ini untuk menertibkan hal itu, sehingga bermanfaat bagi negara.

"Sektor ini kan ilegal fishingnya banyak sekali, saya sudah koordinasi dengan Bu Menteri Kelautan dan Perikanan‎, dia akan basmi semua itu, jadi saya optimis ekspor kita bisa tumbuh 300 persen," paparnya.

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada September 2014 defisit US$ 270,3 juta, di mana Indonesia hanya mampu meraup ekspor US$ 15,28 miliar sementara impor US$ 15,55 miliar.

Sementara ekspor nonmigas September 201 4 mencapai US$ 12,65 miliar, naik 6,48 persen dibanding Agustus 2014. Demikian juga bila dibanding ekspor September 2013 naik 2,94 persen.

Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-September 2014 mencapai US$ 132,71 miliar atau menurun 0,93 persen dibanding periode yang sama tahun 2013. Demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$ 109,30 miliar atau menurun 0,81 persen.‎ (Yas/Gdn)‎