Liputan6.com, Jakarta - Sempat menguat tajam, kini penguatan nilai tukar dolar masih dibayangi data tingkat pengangguran AS dan jumlah lowongan kerja yang berhasil diciptakan. Proyeksi negatif mengenai data ekonomi AS tersebut membuat nilai tukar dolar melemah dan menguatkan rupiah.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, Jumat (7/11/2014) menunjukkan nilai tukar rupiah menguat ke level 12.149 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Rupiah tercatat menguat 30 poin dari perdagangan sebelumnya di level 12.179 per dolar AS.
Baca Juga
Sementara data valuta asing Bloomberg, mencatat nilai tukar rupiah yang dibuka melemah sempat menunjukkan penguatan ke level 12.139 pada perdagangan pukul 09:17 waktu Jakarta. Sebelumnya, rupiah dibuka melemah di level 12.152 per dolar AS.
Advertisement
Masih aktif berfluktuasi, nilai tukar rupiah tercatat berkutat di kisaran 12.135 - 12.176 per dolar AS.
Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan, sentimen global masih menjadi penggerak nilai tukar rupiah. Pernyataan bank sentral Eropa untuk memperbesar dana stimulusnya ikut berdampak baik bagi rupiah.
"Sementara data pengangguran dari AS diprediksi akan sedikit memburuk dan menekan dolar," tandasnya.
Sementara Ekonom Bank Saudara Rully Nova mengatakan, kemungkinan rupiah masih belum akan menunjukkan pergerakan signifikan terutama jika tidak ada perubahaan berarti dalam struktur APBN 2015. Hingga saat ini, para pelaku pasar juga masih menanti kepastian kenaikan harga BBM yang akan dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Sis/Ahm)