Liputan6.com, Jakarta - Mega proyek Jembatan Selat Sunda (JSS) yang telah disusun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut batal terwujud di era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya hingga saat ini progres dari proyek tersebut masih sangat minim.
Namun Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Andrinof Chaniago menolak anggapan pemerintahan Presiden JokoWI membatalkan pembangunan mega proyek tersebut. Proyek ini hanya ditunda pembangunannya.
"Ini tidak dibatalkan, hanya ditunda untuk waktu yang tidak ditentukan. Kalau proyek lain yang juga ditunda, itu belum ada," ujarnya seperti dikutip Sabtu (8/11/2014).
Dia menjelaskan, alasan penundaan ini karena pemerintah memiliki visi misi yang berbeda dalam hal pembangunan infrastruktur. Selain itu, dia juga menilai bahwa proyek tersebut belum terlalu mendesak untuk segera direalisasikan.
"Kita tidak melihat dari sisi kontroversinya atau tidak. Yang dilihat apakah itu sesuai dengan program prioritas pemerintah atau tidak. Dan apakah baik untuk kepentingan masyarakat banyak. Karena kita mau pilih kebijakan yang tepat," lanjut dia.
Sementara itu, untuk proyek pembangunan Tol Trans Sumatera yang awalnya akan disambungkan dengan Jembatan Selat Sunda tersebut, Andrinof mengaku belum memiliki keputusan apakah akan terus dilanjutkan atau juga ditunda.
"Untuk Tol Sumatera, belum ada kesimpulan khusus untuk itu. Kami masih memberikan gambaran," tandasnya. (Dny/Nrm)
Beda Visi, Alasan Jokowi Tunda Proyek Jembatan Selat Sunda
Alasan penundaan proyek Jembatan Selat Sunda karena pemerintah Jokowi memiliki visi misi yang berbeda dalam hal pembangunan infrastruktur.
Advertisement