Liputan6.com,Jakarta - Program pelayanan satu pintu (one stop service) yang dicetuskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mempermudah investor membangun pembangkit di Indonesia.
Direktur Jenderal Ketenaga Listrikan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman mengakui
dengan adanya perizinan satu pintu akan mempermudah dan mempercepat segala bentuk investasi termasuk membangun pembangkit.
Dia pun menyatakan siap melaksanakan program yang disampaikan Presiden Jokowi dalam pertemuan Indonesia-China, Trade, Investment, and Economic, di Beijing, Tiongkok tersebut.
"Saya pikir dengan adanya one stop service, kedepannya investasi dalam pembangunan pembangkit listrik akan lebih mudah dan cepat, sehingga akan efektif dan efisien. Tentunya tanpa mengesampingkan kualitas pembangkit listrik yang akan dibangun," kata Jarman, di Jakarta, Senin (10/11/2014).
Dia menuturkan, salah satu persolan yang sering dihadapi para investor saat ini adalah terkait perizinan yang memakan waktu lama karena banyaknya lembaga atau kementerian yang satu sama lain mempunyai kewenangan untuk memproses perizinan. Selain itu, pembebasan lahan pun sering menjadi kendala.
"Terkait persoalan pembebasan lahan, bila ditemukan persoalan akan kita upayakan berkomunikasi secara persuasif dengan masyarakat," ungkap dia.
Ia menambahkan, persoalan ketersediaan dan pasokan listrik memang harus segera ditanggulangi dengan langkah cepat agar krisis listrik yang mengancam Indonesia bisa ditanggulangi.
"Tanpa adanya investasi baru dalam pembangkit listrik, akan sulit memenuhi kebutuhan pasokan listrik yang terus meningkat setiap harinya," pungkas dia. (Pew/Nrm)
Proyek Pembangkit Kian Mulus dengan Program Layanan Satu Pintu
Dengan adanya perizinan satu pintu akan mempermudah dan mempercepat segala bentuk investasi termasuk membangun pembangkit.
Advertisement