Liputan6.com, Jakarta - Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTB) berkapasitas 10 ribu Mega Watt (MW). Bahan baku PLTB tersebut adalahbatang pohon kaliandra merah.
Direktur Utama PT Prima Layanan Nasional Enjinering (PLNE), Zainal Sihite mengatakan, setelah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan pihak Kabupaten Morowali, pihaknya selaku konsultan akan melakukan studi kelayakan.
Proyek tersebut akan menjadi pelopor pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk kelistrikan di Indonesia Timur.
"Ini pilot project pertama untuk Indonesia timur biomassa, diharapkan di tiru daerah lain," kata Zainal, kantor Kadin, Jakarta, Senin (10/11/2014).
Menurut Zainal, untuk membangun PLTB berkapasitas 10 MW tersebut, diperlukan biaya sebesar Rp 30 miliar, pembangunan pembangkit tersebut diperkirakan memakan waktu 2 tahun.
"Kalo biomassa Rp 3 juta per kwh. Target normal 6 bulan studi kelayakan dua tahun bisa selesai dibangun," ungkapnya.
Zainal menambahkan, pemerintah Kabupaten Morowali sangat serius mengembangkan energi tersebut dengan menyediakan lahan seluas 200 hektar untuk ditanami pohon kaliandara merah yang akan dijadikan bahan bakar pembangkit.
"Bupati sangat serius menyiapkan 200 hektar menanam pohon kalori yang bagus," pungkasnya. (Pew/Gdn)
Morowali Bakal Dialiri Listrik dari Batang Pohon
Untuk membangun PLTB berkapasitas 10 MW, diperlukan biaya sebesar Rp 30 miliar.
Advertisement