Liputan6.com, Jakarta - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan memulai pekerjaan perbaikan Dermaga I Pelabuhan Padangbai yang rusak parah ditabrak KMP Andika Nusantara milik PT Jembatan Nusantara sebulan lalu.
Proses perbaikan akan dimulai pada Kamis (13/11/14) dan ditargetkan sudah bisa mulai dioperasikan sebelum masa Angkutan Liburan Natal 2014.
“Perbaikan keseluruhan dermaga membutuhkan waktu lebih dari dua bulan, tapi kami berupaya keras agar dermaga sudah bisa dioperasikan sementara secepatnya pada 15 Desember 2014, demi kelancaran arus penumpang dan barang menjelang Natal dan Tahun Baru,” ujar Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry (Persero) Danang S Baskoro dalam keterangannya, Rabu (12/11/2014)
Menurut ketentuan yang berlaku, tanggung jawab perbaikan dermaga yang rusak karena ditabrak kapal dilaksanakan oleh perusahaan pemilik kapal penabrak dalam hal ini PT Jembatan Nusantara.
Namun demi kepentingan pelayanan, ASDP Indonesia Ferry akan membiayai terlebih dahulu perbaikan dermaga agar keterlambatan pelayanan penyeberangan tidak semakin lama.
Advertisement
“Estimasi biaya perbaikan dermaga lebih sekitar Rp 15 miliar dan kami akan gunakan dana kami dulu, supaya dermaga bisa segera operasi dan pelayanan kembali lancar, “ kata Danang.
Tidak beroperasinya Dermaga I dipastikan akan mengganggu kelancaranpenyeberangan Bali-Lombok dan menyebabkan antrian kendaraan yang akan menyeberang ke Lombok.
Untuk mengurangi antrian, ASDP Indonesia Ferry Padangbai akan mempercepat waktu muat kendaraan ke kapal dari semula 50 menit menjadi 25 menit.
“Kendaraan dan bus yang memuat menumpang akan kami prioritaskan untuk menyeberang,” kata Manajer Usaha Pelabuhan Padangbai Arsil.
Menurut Arsil, upaya yang paling signifikan untuk mengurangi antrian adalah dengan mengoperasikan kapal-kapal yang berkapasitas besar supaya kendaraan yang terangkut di Pelabuhan Padangbai bisa lebih banyak.
”Pengoperasian kapal-kapal bermuatan besar pasti akan sangat membantu, dan kami sudah meminta Otoritas Pelabuhan Penyeberangan sebagai pemilik wewenang untuk memprioritaskan pengoperasian kapal-kapl besar,” tambah Arsil.(Nrm)