Liputan6.com, Jakarta - Grup Lion Air akhirnya menerima tiga dari 234 pesawat Airbus yang telah dipesannya sejak Maret 2013. Pengiriman gelombang pertama pesawat A320 ini ditujukan untuk anak perusahaan Lion Group, Batik Air, yang memberikan layanan penerbangan domestik dan regional.
“Kami sangat senang dapat menyambut pengiriman pesawat Airbus pertama kami. Pesawat-pesawat A320 ini, yang nantinya disusul dengan A320neo dan A321neo yang lebih besar," ungkap CEO Lion Air Group Rusdi Kirana dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/11/2014).
Baca Juga
Dia mengatakan, grup Lion Air dapat terus berkembang dilengkapi dengan salah satu pesawat paling modern dan mutakhir di dunia tersebut. Seluruh pesawat yang dipesan Lion mencakup 109 unit A320neo, 65 unit A321neo, dan 60 unit A320ceo.
Advertisement
Sementara pengiriman gelombang pertama A320 ini ditujukan untuk anak perusahaan Lion Group, Batik Air, yang memberikan layanan penerbangan domestik dan regional. Pesawat Batik Air menggunakan mesin CFM56 dan menghadirkan tata ruang premium yang terbagi menjadi dua kelas dan dapat menampung hingga 156 penumpang.
“Untuk layanan Batik Air, A320 akan mengkombinasikan tingkat kenyamanan dalam kabin tertinggi untuk layanan premium kami dengan biaya operasional terendah dalam industri ini. Kami sangat antusias menanti pengiriman pesawat Airbus lain dalam bulan dan tahun mendatang,” papar Rusdi.
Sementara itu, Presiden dan CEO Airbus Fabrice Bregier mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara paling menjanjikan. Tak hanya itu, dia menilai Indonesia sebagai salah satu pasar dengan pertumbuhan terpesat di dunia.
“Kami dengan bangga menyambut Batik Air sebagai operator terbaru pesawat Airbus. Kami yakin fleksibilitas luar biasa yang ditawarkan pesawat A320 akan sangat sesuai bagi rencana perkembangan Lion Group,” terangnya.
Dengan biaya operasional terendah di kelasnya, A320 menjadi suatu lini produk terlaris di dunia untuk kategori lorong-tunggal. Hingga saat ini, hampir 11 ribu unit pesawat Airbus telah dipesan dan sekitar 6.200 dari total tersebut telah dikirimkan kepada lebih dari 400 pelanggan dan operator di seluruh dunia.
Sejauh ini, A320ceo dan A320neo memiliki lebih dari 95 persen kesamaan perangkat pesawat. Hal ini memungkinkan pengoperasion yang mulus pada berbagai jenis pesawat dalam satu armada.
Sedangkan, A320neo (new engine option) menggabungkan inovasi kabin, mesin generasi baru dan Sharklets (perangkat wing tip lebar) untuk dapat menghasilkan penghematan 20 persen bahan bakar per tempat duduk pada 2020. (Sis/Ahm)