Sukses

RI Bakar Uang Rp 800 Triliun Buat Subsidi BBM Selama 5 Tahun

Uang subsidi BBM tersebut seharusnya bisa dialihkan ke sektor yang lebih produktif.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menghabiskan uang negara Rp 800 triliun untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM) dalam lima tahun terakhir. Padahal uang subsidi tersebut seharusnya bisa dialihkan ke sektor yang lebih produktif.

"Subsidi kenapa kita alihkan. Data menunjukkan Rp 800 trilun, kita habiskan untuk subsidi BBM," kata Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (17/11/2014).

Sektor produktif tersebut salah satunya adalah perbaikan irigasi. Sofyang menyebutkan, saat ini 52 persen irigasi di Indonesia kondisinya rusak. Padahal uang yang dibutuhkan untuk memperbaikinya hanya Rp 52 triliun.

Menurut Sofyan, subsidi untuk BBM yang masih besar membuat Indonesia mengalami ketertinggalan. Sehingga perlu perubahan pemikiran untuk pengalihan subsidi BBM ke sektor produktif.

"Kita ketinggalan luar biasa. Sekarang persaingan begitu cepat, waktu kita sangat singkat, perubahan mindset perlu dilakukan," pungkasnya.

Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelumnya memastikan kenaikan harga BBM subsidi akan segera diumumkan setelah Presiden Joko Widodo kembali dari lawatannya ke beberapa negara.

Pria yang akrab disapa JK itu mengatakan, untuk saat ini pemerintah masih melakukan perhitungan ulang mengenai besaran tarif kenaikan yang akan diberlakukan. Penghitungan tersebut, lanjut dia,  mengacu pada harga minyak dunia saat ini anjlok ke level US$ 80 per barel.

"Artinya yang dimpor juga naik harganya akibat rupiah tetapi turun harganya karena minyak dunia. Kita hitung kombinasinya berapa persen naik berapa persen," kata JK.

 

Video Terkini