Liputan6.com, Jakarta - Pelaksanaan Masyarakat Ekonomian ASEAN (MEA) 2015 bak dua sisi mata uang bagi perkembangan industri keuangan Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia besar menjadi salah satu potensi pelaksanaan MEA 2015.
Country Head dan Chief Country Officer (COO) Citi Indonesia, Tigor M Siahaan mengatakan, satu sisi berlangsungnya MEA memberi keuntungan karena Indonesia memiliki market yang besar juga didukung oleh industri keuangan yang agresif.
Baca Juga
"Kita mengetahui Indonesia market yang aktraktif, market yang besar. Setengah perekonomian ASEAN adalah Indonesia," kata dia dalam sambutan 10 th Annual Capital Market Outlook Citi Securities Services Indonesia di Jakarta, Senin (17/11/2014).
Advertisement
Di sisi lain, banyak tantangan yang harus dihadapi terlebih mengenai kesiapan sumber daya manusia. Dia menerangkan, setiap tahunnya jumlah kelahiran manusia baru di Indonesia sebanyak 5 juta manusia. Sementara jumlah siswa SD mencapai 30 juta jiwa.
"Segi tantangannya, bahwa sekitar 3,3 juta manusia anak sekolah drop out (DO) dari SD sampai SMA setiap tahunnya kalau dikalikan 10 sama dengan 33 juta manusia DO," lanjutnya.
Padahal, kata dia Indonesia mesti bersiap hadapi MEA 2015 karena menghadapi pesaing negara ASEAN lebih kuat industri keuangannya.
"Jadi kalau kita lihat banyak kesempatan dan tantangan banyak pekerjaan yang dibenahi, dari aset manajemen industri, mungkin sudah kokoh seperti di beberapa negara tetangga Thailand misalnya," tandas dia. (Amd/Ahm)