Liputan6.com, Jakarta - Anjloknya harga minyak minyak dunia mempengaruhi harga beli Bahan Bakar Minyak (BBM) secara keekonomian. Jika mengacu pada harga minyak mentah saat ini, harga BBM jenis premium bisa mencapai Rp 8.600 per liter.
Vice Presiden Corporate Communication Ali Mundakir mengungkapkan, jika harga minyak mentah berada di posisi saat ini US$ 80 per barel dengan nilai tukar Rp 12 ribu maka harga premium Rp 8.600 per liter.
"Harga produk (BBM) lebih mahal dari crude (minyak mentah). Solar lebih mahal. Ini harga perolehan. Udah plus distribusi. Itu kalau mengacu saat ini," kata Ali di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (17/11/2014).
Namun menurut Ali, harga minyak tersebut tidak bisa diprediksi, karena kondisinya tidak jelas. Faktor penurunan harga minyak di luar pasokan dan kebutuhan.
"Tapi harga minyak nggak bisa diprediksi secara tepat karena kejadian saat ini anomali. Penurunan ini sangat anomali," ungkap dia.
Ali menambahkan kondisi harga minyak tersebut tak membuat Pertamina terlena. Pihaknya tetap mewaspadai kenaikan kembali harga minyak dunia.
"Karena kalo faktor supply demand nggak akan sedratis ini. Itu yang harus dicermati. Jangan terkesima harus tetap waspada," dia mengingatkan.
Sedangkan jika harga minyak dunia meningkat mencapai US$ 100 per barel dengan kurs dolar Rp 12 ribu. Maka, harga premium mencapai Rp 10 ribu per liter. "Icp 100 kalo 12 ribu. Sekitar Rp 10 ribuan premium," pungkasnya. (Pew/Nrm)
Harga Minyak Dunia Anjlok, Berapa Seharusnya Harga Premium?
Harga minyak dunia tidak bisa diprediksi, karena kondisinya tidak jelas. Faktor penurunan harga minyak di luar pasokan dan kebutuhan.
Advertisement