Liputan6.com, Jakarta - Antrean panjang kendaraan saat mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), belakangan ini menjadi sorotan. Hal tersebut terjadi karena telah beredar kabar terjadi kelangkaan BBM baik subsidi maupun non subsidi.
Menanggapi hal tersebut, Vice Presiden Corporate Communication PT Pertamina (persero), Ali Mundakir meminta untuk tidak menyalahartikan antrean panjang tersebut dengan kelangkaan. Pasalnya, pola konsumsi di setiap daerah berbeda.
"Pola beli BBM di masyarakat di luar Jawa itu pagi dan sore. Jadi kalau pagi antri biasa tapi setelah itu tidak beli. Jadi jangan dianggap sama dengan kita," kata di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (17/11/2014).
Ali mengungkapkan, antrean yang dijumpai saat ini masih dalam kondisi wajar. Pasokan BBM ke masyarakat pun masih normal.
" Jakarta saja jam 9 sampai jam 1 siang pembelian berkurang, yang penting antre tapi barangnya ada," tuturnya.
Menurut Ali, Pertamina sedang menyiapkan langkah antisipasi dengan menyediakan stok BBM untuk mengatasi gangguan distribusi saat musim hujan.
Hal tersebut juga menjadi persiapan untuk menghadapai kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersaubsidi yang rencananya diputuskan dalam waktu dekat oleh pemerintah.
"Kami siapkan stok. Apalagi ini memasuki musim hujan jadi ada kendala distribusi," tutup Ali. (Pew/Gdn)
Pertamina: Antrean di SPBU Wajar
Antrean yang dijumpai saat ini masih dalam kondisi wajar. Pasokan BBM ke masyarakat pun masih normal.
Advertisement