Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah resmi menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi sebanyak Rp 2.000 baik untuk jenis premium maupun solar. Kenaikan tersebut efektif berlaku mulai Selasa (18/11/2014) pukul 00.00 WIB.
Pengumuman kenaikan harga BBM subsidi tersebut langsung direspon oleh masyarakat dengan mengantre untuk membeli BBM subsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) sebelum kenaikan harga efektif berlaku.
Seperti terlihat di SPBU 34.1021 Pejompongan, Jakarta Pusat. Dari pantauan Liputan6.com pada pukul 22.10 WIB lebih dari 20 meter kendaraan berderet untuk mengisi BBM.
Adi (25), salah satu pengantre di SPBU tersebut mengatakan bahwa dirinya menunggu selama 30 menit untuk mengisi kendaraannya. Dia mengaku langsung menuju SPBU sesaat setelah mendengar berita bahwa harga BBM subsidi akan naik.
"Setengah jam sudah ada, tadi habis lihat berita mau naik, langsung ke sini," ujar dia.
Dia mengaku tak keberatan atas kenaikan tersebut. Pasalnya BBM memang harus naik, karena bahan bakar fosil Indonesia terhitung paling murah.
Pengantre lain, Teguh (30) merasa keberatan atas kenaikan ini. Hal itu dikarenakan membuat pengeluaran hariannya semakin membengkak.
"Memang sudah tahu kalau mau naik makanya langsung dipenuhi. Kalau dibilang nyusahin ya nyusahin. Tapi memang kebijakan pemerintah. Rp 2.000 lumayan kalau ngisi sekali 4 liter kan sudah Rp 8.000 sendiri," ujarnya.
Panjangnya antrean pun membuat aparat turun langsung menertibkan. Petugas mengatakan antrean panjang sudaj terlihat dari pukul 20.00 WIB.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan langsung kenaikan BBM di istana negara. Dirinya menuturkan, kenaikan resmi berlaku pada pukul 00.00 WIB.
"Saya selaku Presiden RI menetapkan harga BBM baru yang akan berlaku pukul 00.00 pada Selasa 18 November 2014," tutur Jokowi. (Amd/Gdn)
BBM Naik, Masyarakat Serbu SPBU
Pengantre di SPBU, Teguh (30) merasa keberatan atas kenaikan ini. Hal itu dikarenakan membuat pengeluaran hariannya semakin membengkak.
Advertisement