Sukses

Harga BBM Naik, Stok Sembako Aman Hingga Tahun Baru

Meski harga BBM naik, Mendag Rachmat Gobel minta masyarakat tak khawatir karena ketersediaan pangan terjamin, setidaknya hingga tahun baru.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah memutuskan bahwa harga BBM bersubsidi dengan jenis premium dan solar naik sebesar Rp 2.000 per liter. Menteri Perdagangan Rachmat Gobel meminta masyarakat jangan khawatir karena ketersediaan pangan terjamin, setidaknya hingga tahun baru.

"Yang kami pantau situasi masih terkendali. Ada kenaikan tapi itu dampak pengumuman kemarin. Masih bisa kami atasi, belum terlampau berlebihan. Yang jelas stok sampai tahun baru terjamin. Yang kita hadapi ini masalah spekulan, yang mau cari keuntungan sebesar-besarnya," kata Rachmat di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (18/11/2014).

Rachmat juga menuturkan dirinya telah meminta Dinas Perdagangan dan Perindustrian di daerah untuk melakukan pemantauan dari waktu ke waktu. Mereka diminta berbicara dengan para pedagang, khususnya para grosir supaya tidak melakukan penimbunan.

"Kalau mengambil manfaat dari keputusan kemarin secara berlebihan, maka akan ada satu tindakan tegas," imbuhnya.

Ia melanjutkan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan di daerah juga berkoordinasi dengan BIN dan Polri. Koordinasi diperlukan agar tak ada spekulan yang menimbun sembako. "Jangan sampai mengganggu atau menambah masalah di pasar," tutur Rachmat.

"Pokoknya masyarakat jangan panik dengan situasi sekarang, karena kenaikan ini (BBM) ada manfaatnya jangka panjang untuk kita. Jangan lihat jangka pendek," tegasnya.

Rachmat juga telah berkomunikasi dengan Menteri Perhubungan Ignatius Jonan supaya menjaga agar tak terjadi kemacetan logistik. Terhadap distributor, kenaikan harga pun diakuinya tak bisa dihindari.

"Kenaikan karena biaya angkutan atau logistik maka itu bisa dimengerti. Saya sudah komunikasi dengan Menteri Perhubungan agar angkutan bahan pokok didahulukan supaya jangan terjadi ada kemacetan atau keterlambatan perdagangan antar pulau. Itu harus segera diatasi atau didahulukan saat harga BBM naik seperti ini," tandas Rachmat. (Silvanus/Ndw)