Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi VII DPR Kardaya Warnika menyatakan, PT Pertamina (Persero) tak butuh anak usaha untuk mengimpor minyak seperti Pertamina Energy Trading Ltd (Petral).
Kardaya mengatakan, jika Petral hanya ditugasi untuk mengimpor minyak, sebenarnya tugas tersebut bisa dilakukan Pertamina langsung tanpa menggunakan tangan kedua.
"Impor minyak bisa dilakukan langsung petamina tidak perlu anak usaha, seperti Petral," kata Kardaya saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Kamis (20/11/2014).
 Menurutnya, jika Pertamina yang langsung melakukan impor minyak, perusahaan energi plat merah tersebut tak perlu berkedudukan di Singapura seperti yang dilakukan Petral saat ini. Pertamina hanya cukup membuat kantor perwakilan.
"Seperti dulu Pertamina punya kantor di Sigapura, di Jepang. Semua lakukan fungsi Pertamina butuh apa-apa melalui kantor perwakilannya," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai mempertanyakan keberadaan Petral. Bahkan orang nomor satu di Indonesia itu meminta Menteri ESDM Sudirman Said dan Menteri BUMN Rini Soemarno untuk mengkajinya.
Sudirman sudah memerintahkan tim reformasi tata kelola migas untuk melaksanakan perintah presiden tersebut. Kini tim yang dipimpin oleh Faisal Basri tersebut sedang bekerja, ia menunggu tim tersebut untuk mendapat rekomendasi.
"Kami berdua memutuskan segera meminta kepada tim reformasi tata kelola migas untuk mulai reformasi dengan Pertamina. Tentunya pak Fasial akan melakukan itu dengan report sesuai dengan rekomendasi," pungkasnya. (Pew/Ndw)
Pertamina Bisa Impor Minyak Tanpa Petral
Jika Petral hanya ditugasi untuk mengimpor minyak, sebenarnya tugas tersebut bisa dilakukan Pertamina langsung tanpa tangan kedua.
Advertisement