Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Kabinet Kerja menyatakan tidak akan memasukkan opsi skema subsidi tetap‎ untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 2015.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengungkapkan meski banyak sisi yang mengusulkan hal itu namun saat ini masih wacana bagi pemerintah.
"Belum (masukkan di APBN-P 2015), nanti tunggu saja APBN-P nya. APBN-P pun sekarang baru pembicaraan awal, nanti kalau APBN jalan baru bisa jadi perubahan. Jadi paling cepat itu pertengahan Januari dibawa draft APBN-P ke DPR‎," kata Sofyan seperti ditulis, Jumat (21/11/2014).
Dirinya mengungkapkan, saat ini pemerintah masih fokus menjalankan program yang sudah dituangkan dalam APBN-P 2014. Selain itu juga menyempurnakan program-program yang akan dimasukkan dalam draft APBN-P 2015.
Adapun program-program yang akan dibawa ke DPR RI dalam APBN-P 2015‎ adalah beberapa hasil pengalihan subsidi diantaranya untuk pembangunan sektor infrastruktur.
Sofyan sendiri masih enggan mengomentari mengenai usulan berbagai pihak terkait penerapan subsidi tetap tersebut, hanya saja hal itu pantas untuk dipikirkan oleh pemerintah.
"Nanti saja deh, itu kan salah satu opsi policy, nanti baru dibicarakan kalau menjadi satu opsi policy, tapi ini sebagai opsi tentu dipikirkan, tunggu saja nanti," pungkas dia.(Yas/Ahm)
Pemerintah Belum akan Masukkan Subsidi Tetap di APBN-P 2015
Pemerintah memperkirakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan dapat dibawa draftnya ke DPR paling cepat Januari.
Advertisement