Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menyatakan, banyak sungai di Indonesia dalam kondisi sakit sehingga harus ada perbaikan siklus hidrologi untuk menyembuhkannya.
Djoko mengatakan, saat ini kondisi sungai tidak seimbang, banjir saat musim hujan kekeringan saat kemarau. Padahal seharusnya debit air tetap stabil di segala kondisi.
"Sungai di Indonesia musim hujan banjir dan kemarau kecil sekali airnya, artinya kehandalan kita harus menjaga debit tidak jauh berbeda. Sungai Indonesia banyak sakit, debit maksimum dibagi minimum besar, hujan banyak sungai sakit keras bahkan koma," kata Djoko, saat menghadiri Indonesia Water Learning Week, di Jakarta, Senin (24/11/2014).
Menurut Djoko, kondisi tersebut harus segera diatasi dengan cara memperbaiki siklus hidrologi. Perbaikan siklus hidrologi ini dengan menjaga proses penguapan air dari hulu hingga hilir, sehingga air tidak hanya terbuang ke laut.
"Itu kita perbaiki salah satunya perbaiki siklus hidrologi, air di darat menguap turun hujan, masuk kali masuk laut terserap dalam bumi. Sekarang ini, air hujan dengan cepat masuk sungai lari ke laut tidak sempat kita gunakan," paparnya.
Menurut Djoko, keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membangun banyak penampung air seperti waduk sangat baik. Hal tersebut akan menjamin pasokan air untuk persawahan sehingga dapat memperkuat ketahanan pangan.
"Jadi pak Presiden kita sekarang bangun waduk sangat rasional, bangun irigrasi, Kementerian Pekerjaan Umum disambut dua regulasi, meningkatkan debit, andalan jaringan irigrasi tidak berwaduk dan meningkatkan sungai-sungai jadi waduk," pungkasnya. (Pew/Ahm)