Liputan6.com, Jakarta - Tiga minggu setelah dilantik menjadi presiden, Joko Widodo (Jokowi) langsung menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Tak tanggung-tanggung, Jokowi langsung mematok kenaikan harga premium dan solar masing-masing sebesar Rp 2.000.
Menurut mantan sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Said Didu, kenaikan harga BBM tersebut sebuah keharusan. Mengapa ia mengatakan begitu? Berikut petikan wawancaranya dengan liputan6.com:
Said Didu: Dengan Menaikan Harga BBM, Jokowi Selamatkan SBY
Said Didu, kenaikan harga BBM tersebut sebuah keharusan. Mengapa ia mengatakan begitu? Berikut petikan wawancaranya dengan liputan6.com:
Advertisement