Liputan6.com, Jakarta - Industri tekstil di Jawa Tengah diharapkan menjadi salah satu industri yang mampu menekan angka pengangguran. Hal itu disebabkan makin meluasnya pasar tekstil dunia. Harapan tersebut disampaikan ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ade Sudrajat, Senin (24/11/2014).
Menurutnya pertumbuhan sektor itu terus membaik, sehingga optimis mampu menekan angka pengangguran. Bahkan jika Jawa Tengah sudah kewalahan, bisa jadi pelaku industri akan mendatangkan tenaga kerja dari luar daerah.
"Pertumbuhan industri di Jawa Tengah khususnya tekstil akan terus positif karena permintaan pasar yang memang luar biasa tinggi terutama untuk pasar asing," katanya.
Menurut Ade, tingginya permintaan pasar asing tersebut disebabkan daya saing yang makin tinggi. Jika daya saing meningkat maka akan diiringi peningkatan produksi industri tekstil yang bisa lebih dari tiga kali lipat.
"Karena itu Jateng menjadi salah satu daerah yang harus mempersiapkan diri mengingat ada beberapa kawasan industri yang terdapat di daerah ini di antaranya di Boyolali dan Kendal," kata Ade. Â
Peningkatan produktivitas akan berbanding lurus dengan pemberian fasilitas dan peningkatan kesejahteraan para pekerja. "Salah satunya dengan memberi fasilitas tempat tinggal," kata Ade. (Edhie Prayitno Ige/Gdn)
Daya Serap Tenaga Kerja Industri Tekstil di Jawa Tengah Naik
Peningkatan produktivitas akan berbanding lurus dengan pemberian fasilitas dan peningkatan kesejahteraan para pekerja.
Advertisement