Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengaku telah bertemu dengan investor asal Tiongkok. Kehadirannya ternyata untuk menawarkan produk kereta super cepat (high speed railways/HSR).
"Mereka (investor) mau jualan saja, menjelaskan produknya sudah ada dan bagus. Ya namanya orang jualan, saya mendengarkan saja," ungkap Sofyan saat ditemui wartawan di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (25/11/2014) malam.
Kata Sofyan, Indonesia khususnya di pemerintahan Joko Widodo tidak memasukkan kereta super cepat ke dalam proyek pembangunan prioritas. "Nggak lah, belum. Itu masih jauh, jadi nggak ada apa-apa. Belum akan di-follow up," tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Andrinof A Chaniago, mengatakan, pemerintah memprioritaskan pembangunan maupun pengembangan angkutan massal kereta cepat atau bus cepat.
"Kereta super cepat belum dianggap realistis di waktu-waktu sekarang. Kita lebih konsen pada pembangunan kereta api, pelabuhan dan bandara. Sedangkan untuk perkotaan, lebih prioritas pengadaan angkutan cepat perkotaan," jelas dia. (Fik/Ndw)
Investor Tiongkok Temui Sofyan Djalil Jualan Kereta Super Cepat
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengaku telah bertemu dengan investor asal Tiongkok.
Advertisement