Liputan6.com, Jakarta - Para pengembang properti kebanjiran permintaan hunian atau perumahan dengan kisaran harga Rp 500 juta sampai Rp 1,5 miliar per unit. Harga tersebut dinilai sesuai dengan kemampuan masyarakat untuk mencicil rumah setiap bulannya.
CFA Trimegah Securities, Sebastian Tobing mengaku, harga properti sejak dua tahun terakhir mengalami peningkatan cukup signifikan. Namun rumah yang diburu masyarakat Indonesia, sebagian besar untuk harga di bawah Rp 2 miliar per unit.
"Rumah seharga Rp 500 juta sampai Rp 1,5 miliar, pasar maupun permintaannya masih lumayan besar. Karena cicilan kreditnya paling Rp 12 juta-Rp 15 juta per bulan," papar dia di acara Diskusi 'The Future of Real Estate In The Emerging Markets', Jakarta, Rabu (26/11/2014).
Kisaran harga itu, menurut Sebastian, masih bisa terjangkau oleh pasangan suami istri yang berpenghasilan gabungan sekira Rp 30 juta sampai Rp 35 juta per bulan di Jakarta.
"Jadi kalau cicilan rumahnya sesuai kemampuan atau gaji, pasti diambil. Jadi pembayarannya per bulan minimal setengah dari penghasilan," ucap dia.
Lebih jauh dia menjelaskan, rumah yang dibanderol seharga Rp 3 miliar ke atas sepi permintaan. Sebab pembeli rumah itu harus merogoh uang pembayaran rumah lebih besar sekira Rp 40 juta per bulan.
"Kalau mau beli rumah itu dengan cicilan sebesar Rp 40 juta per bulan, tentu gaji kita harus Rp 80 juta per bulan. Besar sekali. Sedangkan untuk harga Rp 2,5 miliar, cicilannya Rp 20 juta per bulan. Ini memberatkan juga," terang dia.
Kendati demikian, Sebastian mengaku, rumah seharga di bawah Rp 500 juta pun belum tentu laris manis seperti kacang goreng. "Ternyata pasar rumah seharga itu sedang mengalami kesulitan, sehingga minatnya nggak terlalu besar," imbuh dia. (Fik/Ndw)
Rumah Rp 500 Juta-Rp 1,5 Miliar Paling Diburu Warga RI
Para pengembang properti kebanjiran permintaan hunian atau perumahan dengan kisaran harga Rp 500 juta sampai Rp 1,5 miliar per unit.
Advertisement