Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah diperkirakan akan bergerak menguat pada perdagangan hari ini karena sentimen negatif pada dolar Amerika Serikat (AS) akibat data-data ekonomi di negara tersebut yang tak terlalu baik.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, Kamis (27/11/2014) menunjukkan, nilai tukar rupiah menguat ke level Rp 12.179 per dolar AS. Pada perdagangan sebelumnya nilai tukar rupiah berada di level Rp 12.160 per dolar AS.
Sedangkan data valuta asing Bloomberg, mencatat nilai tukar rupiah menguat tipis 0,01 persen ke level Rp 12.176 per dolar AS pada perdagangan pukul 08.30 waktu Jakarta. Sejak awal sesi perdagangan, nilai tukar rupiah terus berfluktuasi menguat dan sempat menyentuh level Rp 12.168 per dolar AS.
Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta menjelaskan, pada hari kemarin, nilai tukar rupiah bergerak berbeda dengan mata uang lainnya di kawasan Asia. Saat mata uang negara di Asia mengalami penguatan, rupiah justru mengalami tekanan.
Menurut Rangga, Salah satu penyebab penurunan mata uang rupiah karena memang permintaan akan dolar lebih besar dibanding dengan hari-hari biasanya.
"Di akhir bulan permintaan akan dolar memang meningkat karena banyak kebutuhan dari perusahaan-perusahaan," jelasnya.
Untuk hari ini, Rangga memperkirakan pelemahan dolar karena sentimen buruk dari data-data ekonomi negara tersebut akan kembali memberikan kekuatan kepada mata uang negara-negara di Asia. (Gdn)
Dolar AS Terpuruk, Rupiah Menguat Lagi
Nilai tukar rupiah diperkirakan akan bergerak menguat pada perdagangan hari ini karena sentimen negatif pada dolar AS.
Advertisement