Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo telah menerima tampuk pemerintahan dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 20 Oktober lalu.
Meski telah lengser, Institut for Development of Economic and Finance (Indef) mencatat enam keberhasilan SBY di bidang ekonomi saat memimpin Indonesia selama satu dekade.
Direktur ‎Indef, Enny Sri Hartati menyebutkan, keberhasilan pertama SBY yaitu membawa RI cetak pertumbuhan ekonomi rata-rata di kisaran 5-6 persen.
Advertisement
Kedua, peran investasi meningkat dari 23 persen menjadi 31 persen. Ketiga, kinerja perbankan terus membaik, perkembangan aset rata-rata tumbuh 16,44 persen, dana pihak ketiga (DPK) 15,88 persen, dan kredit 21,62 persen.
Keempat, presentase angka kemiskinan menurun dan pekerja formal naik dari 16 pe,66 persen menjadi 11,25Â persen di tahun 2014. Kelima, tingkat pengangguran terbuka menurun, dan pekerjaan formal naik dari 29,38 persen menjadi 39,90 persen di 2013.
Sedangkan Keenam, indeks pembangunan manusia (IPM) meningkat 7,45 persen menjadi 68,7 persen dan pada 2013 menjadi 73,45 persen.
"Namun, walaupun 6 indikator mengalami perbaikan, masih terdapat beberapa catatan," terang dia di Jakarta, Kamis (27/11/2014).
Catatan tersebut yaitu pertumbuhan yang dihasilkan masih didominasi oleh sektor non-tradable, penyebaran investasi belum merata, pengangguran terbuka masih banyak dan hanya bergeser ke sektor informal.
"Penurunan angka kemiskinan dan peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) berjalan lambat," tutup Enny.‎
(Yas/Ndw)
Â
Â