Liputan6.com, Jakarta - Kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk armada TNI Angkatan Laut belum mencukupi. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab mengapa operasi laut yang dilakukan oleh TNI tidak berjalan maksimal.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Marsetio menyatakan, kebutuhan BBM armada laut TNI dalam setahun mencapai 5,6 juta Kilo liter (kl). Namun pada kenyataannya yang dapat terpenuhi hanya 27 persen dari jumlah tersebut.
"Sekarang baru 27 persen dari yang kami butuhkan," kata Marsetio, di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, senin (1/12/2014).
Menurutnya, jika kebutuhan bahan bakar untuk kapal dapat dipenuhi seutuhnya, maka TNI AL bisa melakukan patroli secara optimal.
"Jadi apabila bahan bakar sudah terpenuhi, kami bisa kemana-mana," ungkap Marsetyo.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menambahkan, pemerintah akan mendukung pemenuhan kebutuhan BBM untuk patroli laut. Hal tersebut sudah menjadi keputusan dalam rapat kordinasi tingkat menteri.
"Kemarin rapat koordinasi, semua akan di-suport pemerintah," tutup pemilik maskapai penerbangan Susi Air tersebut. (Pew/Gdn)
Kapal TNI Kekurangan Pasokan BBM
Jika kebutuhan BBM untuk kapal dapat dipenuhi seutuhnya, maka TNI AL bisa melakukan patroli secara optimal.
Advertisement