Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menargetkan investasi dalam negeri mampu mengimbangi investasi yang dilakukan oleh penanam modal asing dalam 5 tahun mendatang.
Dia mengatakan, saat ini perbandingan antara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan Penanaman Modal Asing (PMA) yaitu 40:60.
"Sekarang perbandingannya masih 40:60, tetapi dalam 5 tahun mendatang kita harapkan bisa 50:50," ujarnya di Apindo Training Center (ATC), Graha Permata Kuningan, Jakarta, Senin (1/12/2014).
Franky menjelaskan, meski dalam beberapa tahun terakhir nilai investasi PMDN mengalami peningkatan yang cukup signifikan, namun hal ini belum dapat mengimbangi dominasi investasi asing di dalam negeri.
"Lonjakan investasi domestik 24 persen (dari 2013 ke 2014), tapi itu secara nilai. Memang lebih besar, tetapi persentase lebih banyak asing," lanjutnya.
Meski demikian, dengan presiden baru, diyakini mampu membawa kepercayaan investor untuk menanamkan investasinya di Indonesia. Sehingga diharapkan ada pertumbuhan investasi sebesar 15 persen pada 2015.
"Banyak yang bisa dikembangkan, seperti industri berbasis kayu, produk kaleng, CPO. Komoditi-komoditi itu harus ditingkatkan. Ini juga pengaruh pemimpin baru sehingga bisa lebih tinggi. Jadi bagaimana mendorong pengusaha nasional untuk maju, dan asing hanya sebagai pelengkap. Kalau bangun infrastruktur yang mahal ya bisa dengan asing," tandasnya. (Dny/Gdn)
Dalam 5 Tahun, BKPM Targetkan PMDN Mampu Imbangi PMA
Saat ini perbandingan antara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan Penanaman Modal Asing (PMA) yaitu 40:60.
Advertisement