Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengakui masih ada anak buahnya yang bekerja di Direktorat jenderal Pajak dan Bea Cukai yang nakal, sehingga merusak sistem yang telah dibuat.
"Saya mengakui masih ada pegawai bea cukai dan pajak yang nakal," kata Bambang, dalam acara konferensi Nasional Pemberantas Korupsi, di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (2/12/2014).
Menurut Bambang, para pegawai nakal tersebut membuat sistem yang telah dibuat menjadi berantakan. Untuk mengendalikan pegawai nakal tersebut, dia melakukan siasat memperkecil ruang bermainnya.
"Mereka membuat sitem yang kami buat tidak berjalan. Kami perbaiki, kami perkecil ruang untuk bertindak sesuatu yang tidak benar," tuturnya.
Bambang menambahkan, pihaknya juga sudah menetapkan whistle blowing system, sistem ini adalah bentuk upaya saling mengawasi antar pegawai di pajak dan bea cukai.
"Nah di Ditjen Pajak sudah ada whistel blowing sistem upaya saling mengwasi sitem dijaga jangan sampai ada fitnah yang tidak ada buktinya, mencegah pelaku melakukan pelanggaran, membuat orang berani jadi whistle blowing supaya berani identitas dijaga ada reward untuk pelapor," pungkasnya. (Pew/Gdn)
Menkeu Akui Ada Pegawai Pajak dan Bea Cukai yang Nakal
Para pegawai Pajak dan Bea Cukai yang nakal tersebut membuat sistem yang telah dibuat menjadi berantakan.
Advertisement