Liputan6.com, Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) membidik produksi minyak dan gas (migas) sebesar 60 ribu barel setara minyak per hari pada tahun depan.
Angka ini cenderung stagnan dengan tahun ini karena penurunan produksi secara alamiah (natural decline) di sejumlah blok migas yang dikelola di dalam negeri.
Baca Juga
Namun, berkurangnya produksi tersebut bisa ditutupi dari kenaikan produksi dari lapangan Medco yang berada di luar negeri serta mulai beroperasinya proyek Donggi Senoro
Advertisement
"Jadi kemungkinan produksi migas tahun depan sama dengan 2014," kata Direktur Operasi Medco Frila B Yaman di Jakarta, Sabtu (6/12/2014).
Saat ini Medco tercatat mengelola 14 blok di Tanah Air dan enam blok di luar negeri yang tersebar di Papua Nugini, Yaman, Oman, Tunisia, Libya dan Amerika Serikat.
Sekretaris Perusahaan Medco Imron Gazali menyebutkan, Blok Rimau dan South Sumatera masih menjadi andalan perseroan di dalam negeri.
Sedangkan di luar negeri, perusahaan milik Keluarga Panigoro ini bertumpu pada lapangan migas di Oman dan Tunisia. "Dari total produksi 60 ribu boepd, blok dalam negeri berkontribusi 43 ribu boepd," terang Imron.
Untuk belanja modal (capital expenditure/capex) tahun depan, Imron mengaku masih melakukan perhitungan seiring dengan anjloknya harga minyak di pasar internasional.
Namun, pada tahun ini perseroan mengalokasikan US$ 450 juta-US$ 500 juta. "Masih kami evaluasi besarannya," kata dia. (Ndw)