Sukses

Stok Semen Beku Inseminasi Sapi Aman untuk Dua Tahun ke Depan

Semen beku yang dihasilkan oleh Indonesia mempunyai kualitas yang sangat bagus. Bahkan tidak kalah dengan buatan Amerika Serikat.

Liputan6.com, Malang - Stok semen beku untuk inseminasi buatan sapi secara nasional mencapai 8,2 juta dosis. Stok itu mampu memenuhi kebutuhan nasional selama 2 tahun ke depan, bahkan mampu untuk menjadi komoditas ekspor.

“Kebutuhan nasional kita setiap tahun sebanyak 3,6 juta dosis. Karena itu, kebutuhan nasional kita untuk 2 tahun ke depan aman bahkan berpotensi untuk diekspor,” kata Maidaswar, Kepala Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari Malang, Jawa Timur, seperti ditulis pada Minggu (7/12/2014).

Stok nasional sebanyak 8,2 juta dosis itu ada di BBIB Singosari Malang sebanyak 4.390.273 dosis. Serta di Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang Jawa Barat, sebanyak 3.814.940 dosis.

Menurut Maidaswar, semen beku yang dihasilkan oleh Indonesia mempunyai kualitas yang sangat bagus. Bahkan tidak kalah dengan semen beku untuk inseminasi buatan sapi produksi dari Amerika Serikat, Selandia Baru dan negara lainnya.

“Semen beku produksi kita kualitasnya sangat bagus, juga bebas dari penyakit berbahaya pada sapi seperti penyakit sapi gila dan penyakit mulut dan kuku,” papar Maidaswar.

Produksi semen beku secara nasional cukup tinggi, sampai saat ini mencapai 4.747.777 dosis. Produksi itu dihasilkan oleh BBIB Singosari Malang sebanyak 2.698.545 dosis. Sedangkan produksi semen beku di BIB Lembang Jawa Barat sebanyak 2.049.232 dosis.

“Angka itu sampai dengan November tahun ini, jadi masih bisa terus bertambah,” tandas Maidaswar.

Angka stok dan kemampuan produksi semen beku sapi tentunya bisa jadi modal utama Indonesia untuk berswasembada semen beku dan daging sapi. Kendati demikian, Maidaswar menyebut produksi semen beku dan impor sapi merupakan hal berbeda.

“Konteksnya berbeda, impor sapi dilakukan untuk menekan harga. Pemerintah tinggal meningkatkan intensifikasi semen beku agar bisa menghasilkan sapi dalam jumlah yang lebih besar,” tandasnya.(Zainul Arifin/Gdn)