Sukses

Pemerintah Bisa Turunkan Harga BBM Subsidi

Penurunan harga BBM bersubsidi bisa dilakukan jika harga keekonomian BBM subsidi posisinya berada di bawah harga BBM bersubsidi.

Liputan6.com, Jakarta - Penurunan harga minyak dunia yang terjadi belakangan ini hingga berada di bawal level US$ 70 per barel seharusnya berpengaruh pada harga beli Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah. Dengan penurunan tersebut, seharusnya harga premium dan juga solar juga bisa turun.

Direktur Eksekutif Indonesian Resource Studies (IRESS) Marwan Batubara mengatakan, dengan kondisi harga minyak yang mengalami kemerosotan seharusnya bisa membuat pemerintah melakukan penurunan harga BBM bersubsidi.

"Saya kira pemerintah harus menurunkan," kata Marwan saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, seperti yang dikutip Minggu, (7/12/2014).

Namun memang, Marwan menjelaskan, penurunan harga BBM bersubsidi bisa dilakukan jika harga keekonomian BBM subsidi posisinya berada di bawah harga BBM bersubsidi.

"Tergantung pada berapa subsidi yang diberikan, kalau rendah otomatis harus turun, kalau tinggi berapa yang disubsidi APBN," ungkapnya.

Marwan melanjutkan, fenomena penurunan harga minyak tersebut hanya berlangsung sementara. Ia memperkirakan harga minyak akan kembali ke posisi normal. Pasalnya penurunan harga minyak merupakan strategi persaingan Arab Saudi.

"Itu kondisi bisa berubah bisa naik lagi bisa dikatakan rendahnya tidak bertahan lama biaya produksi tinggi kalau nanti dipertahankan di bawah US$ 70 per barel itu siapa yang tahan lama rugi, paling di Saudi siap US$ 60 per barel itu dalam rangka bersaing dengan Shell Oil Amerika Serikat," pungkasnya. (Pew/Gdn)