Liputan6.com, New York - Meski bergerak menguat pekan lalu, harga emas diprediksi akan melemah pekan ini. Sebagian besar partisipan Kitco News Gold Survey memperkirakan harga emas turun lagi lantaran penguatan cukup cepat pada pekan sebelumnya.
Mengutip laman Forbes, Senin (8/12/2014), sebanyak 10 dari 21 partisipan memprediksi harga emas akan melemah pekan ini. Sebaliknya, 7 responden melihat potensi emas untuk bergerak naik dan empat lainnya memprediksi harga emas tak banyak bergerak.
Pekan lalu, para partisipan juga memprediksi harga emas akan melemah. Faktanya, kontrak emas untuk pengiriman Februari naik sekitar US$ 20 persen pekan ini.
Para partisipan yang melihat pelemahan harga emas mengatakan, kenaikkan harga sebelumnya akan membuat nilai jualnya menurun.
"Jika harganya mendekati, US$ 1.200 per ounce, saya rasa, harga emas akan berbalik turun. Pasalnya dalam pergerakan selama 20 hari terakhir, harga emas terus berbalik turun ketika mendekati level tersebut," ujar pakar strategi pasar senior di LaSalle Futures Group, Charlie Nedoss.
Harga emas akan bergerak sedikit lambat setelah sempat menguat pekan lalu. Tapi pelemahannya juga tidak akan terlalu cepat mengingat para investor menyadari bahwa kebijakan moneter AS masih berpengaruh.
Sementara para partisipan lain tetap yakin harga emas dapat terus menguat meski dibarengi tekanan dolar. Itu lantaran pekan lalum saat nilai tukar dolar menguat, harga emas masih mampu mendekati level US$ 1.200 per ounce. (Sis/Gdn)
Harga Emas Bakal Pudar Pekan Ini
Para partisipan yang melihat pelemahan harga emas mengatakan, kenaikkan harga sebelumnya akan membuat nilai jualnya menurun.
Advertisement