Liputan6.com, Jakarta - Meningkatnya data tenaga kerja AS hingga melampaui prediksi para analis membuat nilai tukar dolar semakin perkasa. Alhasil, nilai tukar rupiah yang sejak pekan lalu kini semakin tertindas.
Data valuta asing Bloomberg, Senin (8/12/2014) mencatat rupiah terus melanjutkan pelemahan terparahnya yang terjadi selama dua bulan terakhir.
Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga 0,58 persen ke level 12.370 per dolar AS pada perdagangan pukul 10:48 waktu Jakarta. Nilai tukar rupiah bahkan sempat menyentuh level 12.376 per dolar AS di awal sesi pembukaan.
Sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) menunjukkan nilai tukar rupiah terkoreksi cukup signifikan hingga 56 poin. Pada perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah berada di level 12.352 per dolar AS.
Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta menilai data perubahan non-farm payrolls AS yang meningkat tajam berhasil membuat nilai tukar dolar kian perkasa. Selain itu, cadangan devisa negara juga turun dari US$ 111,97 miliar menjadi US$ 111,14 miliar.
Penurunan ini dipicu pengeluaran pembayaran utang luar negeri pemerintah dan pengendalian moneter terhadap pelemahan rupiah.
"Akibatnya, nilai tukar rupiah dapat terus melemah pada perdagangan hari ini," tandasnya. (Sis/Ndw)
Dolar AS Perkasa, Rupiah Makin Tertindas
Meningkatnya data tenaga kerja AS hingga melampaui prediksi para analis membuat nilai tukar dolar semakin perkasa.
Advertisement