Sukses

Tiga Pulau Wisata di NTB Andalkan Listrik Matahari

Ketiga pulau tersebut adalah Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Menon

Liputan6.com, Jakarta - Wilayah Indonesia yang dilalui garis khatulistiwa menjadi potensi pengembangan energi matahari. Seperti yang diterapkan pada tiga pulau tujuan wisata di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Manajer sektor pembangkitan Lombok PT PLN (persero) wilayah Nusa Tenggara Barat, Ahadi mengungkapkan, tiga pulau tersebut adalah Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Menon dengan mengembangkan Pembakit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

"Di ketiga pulau ini hanya listrik dari tenaga surya yang bisa dikembangkan," kata Ahadi,  di Tanjung Sire, Lombok Utara, Selasa (9/10/2014).

Ahadi mengungkapkan, total daya terpasang dari PLTS mencapai 820 kilowatt peak (kWp), terdiri dari PLTS di Gili Air memiliki kapasitas 160 kWp, plts Gili Meno sebesar 60 kWp serta plts di Gili Terawangan sebesar 600 kWp.

Ketiga pembangkit tersebut beroperasi dari matahari tenggelam hingga pukul 16.00, karena tidak memiliki baterai penyimpan. Sedangkan untuk sisanya listrik dipasok dari Lombok melalui kabel bawah laut berkapasitas 7 Mega Watt.

"Pembangkit ini hanya siang hari beroperasinya. Setelah matahari tenggelam," tuturnya.

Menurutnya, di pulau tersebut hanya mengembangkan PLTS, sedangkan  Energi Baru Terbarukan (EBT) lain tidak berpotensi untuk dikembangkan.

" Untuk tenaga angin tidak bisa dikembangkan karena hembusan angin tidak konstan," pungkasnya. (Pew/Ndw)