Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan tak mau berkomentar mengenai pengunduran di Direktur Utama PT Garuda Indonesia Airlines (Persero), Emirsyah Satar. Pasalnya, Garuda bukan bagian dari wewenang Kementerian Perhubungan.Â
"Itu bukan urusan saya, saya tak mau komentar yang bukan urusan saya," kata dia di Jakarta, Kamis (11/12/2014).
Namun, Jonan menginginkan agar Garuda tidak akan terjerebab kembali setelah Emirsyah mengundurkan diri. Bahkan, ia berharap agar orang yang akan menggantikan Emirsyah Satar bisa membawa Garuda menjadi perusahaan yang lebih baik lagi.
"Garuda berapa tahun belakang improvement luar biasa bagus. Layanan dan safety improve banyak, saya cuma ngurusi itu," ujarnya.
Jonan berharap direktur utama Garuda yang baru bisa meningkatkan layanan yang diberikan maskapai nasional terbesar tersebut, tetapi tanpa mengesampingkan faktor keselamatan.
Sebagai informasi, Emirsyah Satar secara mengumumkan mundur dari jabatannya sebagai Direktur Garuda. Pengumuman tersebut dijabarkannya melalui surat‎ Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia dengan surat nomor Garuda/JKTDI/20348/14‎.
Dalam surat itu, Emirsyah Satar telah mengajukan mundur dari jabatannya pada 8 Desember 2014. Surat tersebut juga telah dikirimkan ke Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk kemudian resmi‎ dinyatakan mundur dalan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan digelar besok. (Amd/Gdn)
Tanggapan Menhub Soal Mundurnya Emirsyah Satar, Garuda Indonesia
Jonan harap direktur utama Garuda Indonesia pengganti Emirsyah Satar bisa meningkatkan layanan tanpa mengesampingkan faktor keselamatan.
Advertisement