Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana menerapkan skema subsidi tetap untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi. Dengan begitu, harga premium dan solar bakal naik turun bak pertamax.
Lalu apa saja kelebihan dan kelemahan sistem tersebut?
Baca Juga
Direktur Pembinaan Program Minyak dan Gas Bumi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen migas) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi mengatakan, untuk kelebihan sistem tersebut adalah membuat keuangan negara jadi lebih kuat.
Advertisement
Pasalnya, dengan sistem subsidi tetap maka negara mematok subsidi dengan besaran nominal tertentu, sedangkan sisanya ditanggung oleh masyarakat.
"Kami ikut membahas plus minusnya. Kalau subsidi tetap, APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) lebih secure," kata Agus di Jakarta, Kamis (11/12/2014).
Sedangkan kekurangan dari sistem tersebut adalah, harga tersebut akan berubah-ubah dalam waktu tertentu mengikuti harga minyak dunia seperti pertamax. Dengan begitu, harga BBM non subsidi bisa naik atau turun.
"Dengan seperti konsekuesinya harga disesuaikan setiap saat akan berubah," tuturnya.
Namun pemerintah telah menetapkan harga batas atas dan bawah dengan memperhatikan kondisi yang ada, namun ia tidak bisa menyebutkan hal tersebut.
"Harga sudah memperhatikan referensi digunakan, secara umum. Memang dalam aturan, Menteri ESDM menentukan harga tapi ada catatan setelah sidang kabinet," pungkasnya. (Pew/Ndw)