Liputan6.com, Surabaya - Bank Indonesia (BI) mengaku sistem pembayaran di Indonesia lebih canggih dibanding negara adidaya seperti Amerika Serikat dan Australia.
Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Peter Jacob menegaskan lebih baiknya sistem pembayaran tersebut terutama dalam hal sistem pembayaran menggunakan kartu kredit.
"Setahu saya di Amerika itu kartu kredit belum pakai pin, Australia juga belum. Jadi penggunaan pin ini bentuk cara yang lebih maju" kata Peter di‎ Perpustakaan Bank Indonesia, Surabaya, Sabtu (13/12/2014).
Diakuinya, saat ini mayoritas negara yang sudah menggunakan pin dalam kartu kredit mayoritas negara-negara maju di Asia seperti salah satunya Singapura.
BI merencanakan bakal mewajibkan para perbankan untuk mengeluarkan kartu kredit dengan sudah menggunakan pin pada 1 Juli 2015. Hal itu sedikit mundur dari yang sebelumnya direncanakan BI pada 1 Januari 2015.
"Saat ini sebenarnya sudah ada juga yang mengubah penggunaan pin, dan yang sudah aktivasi penggunannya itu masih 30 persen dari total kartu kredit yang ada," tegas dia.
Bank Sentral mencatat hingga saat ini terdapat 15 juta kartu lredit yang dipegang oleh masyarakat dengan total penerbit kartu kredit sebanyak 23 perusahaan.
Penggunaan pin dalam kartu kredit ini dimaksudkan untuk meningkatkan sistem keamanan kartu kredit itu sendiri mengingat sistem tanda tangan yang digunakan selama ini rawan dengan pemalsuan. (Yas/Ndw)
Sistem Pembayaran RI Lebih Canggih dari AS dan Australia
Bank Indonesia mengaku sistem pembayaran di Indonesia lebih canggih dibanding negara adidaya seperti Amerika Serikat dan Australia.
Advertisement